TUGAS
: Perbedaan Budaya Indonesia dengan Turki
Nama
: M. Fauzan Ardiansyah
Kelas
: 4KA34
NPM
: 19112056
TURKI
Minuman
Tempat mendidihkan teh di Turki selalu
dua tempat. Bagian bawah untuk air putih panas, bagian atas yang sudah dicampur
dengan teh yang pekat sebagai induknya. Pada saat menuangkan ke gelas,
mereka menuangkan induk teh yang pekat itu dulu sesuai selera tamu, lalu
dicampur dengan air panas biasa tadi. Jadi ukuran kepekatan teh sangat
fleksibel pada masing-masing orang. Semua orang merasa senang karena teh
untuk mereka sesuai dengan keinginan. Inilah pesannya, selagi tidak
mengorbankan prinsip, kita boleh bahkan dituntut untuk klarifikasi sikap.
Lentur dalam bergaul, dan cerdas dalam berhadapan dengan beragam karakter
orang. Jika bergaul dengan orang penakut, jangan kau takut-takuti. Jika
dia pemarah, jangan buat dia tersulut emosinya. Jika temanmu agak malas, jangan
diperintah-perintah. Jika dia orang yang pemalu, jangan melakukan hal yang
membuatnya risih. Jika dia begini, kau jangan begitu. Sekali lagi, ini
bukan berarti kita tidak punya prinsip. Tapi bagaimana kita bersikap kepada
seseorang adalah ukuran kecerdasan sosial seseorang. Kita tetap harus
mengingatkannya di saat lupa dan mengatakan tidak untuk hal yang
mencelakakannya. Tapi soal cara dan rasa, tiap orang itu beda. Sebab, ada yang
suka teh yang kelat pekat, ada yang suka teh yang muda."
Walaupun kebanyakan
orang Turki mengamalkan kepercayaan Islam, minuman
alkohol dapat dibeli dengan mudah seperti di Eropa. Bagaimanapun,
kebanyakan orang Turki menjauhi diri daripada meminum alkohol semasa bulan
suci Ramadan. Adanya beberapa jenama lager tempatan (seperti Efes)
dan banyak jenis bir antarabangsa yang dikilangkan di Turki
(seperti Miller, Beck's dan Tuborg), serta sebilangan besar
bir import. Terdapat juga berbagai-bagai wain tempatan
seperti Kavaklıdere, dan Angora yang semakin popular dengan
perubahan-perubahan keadaan iklim yang memanfaatkan pengilangan
wain. Rakı, sejenis minuman alkohol berperisa jintan manis, merupakan
minuman keras yang biasa diminum dengan makanan mezze. Minuman-minuman
kegemaran yang lain termasuk ayran (sejenis minuman yogurt yang
sejuk dan masin), boza, dan jus lobak
putih. Şerbet ialah minuman ringan yang diperbuat
daripada buah-buahan seperti buah mawar, ceri karnelian,
atau akar manis.
Minuman Tidak Beralkohol
Pada sarapan pagi dan sepanjang hari
orang Turki minum teh hitam. Teh dibuatkan dengan dua teko di Turki. Teh
pahit kuat dibuat di sebelah atas teko dicairkan dengan menambahkan air dari
sebelah yang lebih bawah. Ayran (minuman yogurt masin) adalah minuman
sejuk yang terumum, yang boleh diminum dengan hampir semua hidangan masakan di
Turki. Kefir disediakan dengan bijian kefir dan susu. Şalgam suyu
(jus turnip sedang atau panas) adalah satu lagi minuman penting bukan alkohol
yang biasanya diminum dengan kebab. Boza adalah minuman musim sejuk
tradisional (dihidangkan sejuk dengan kulit kayu manis dan kadang-kdang
mengandungi leblebi). Sahlep adalah satu lagi kegemaran pada
musim sejuk (dihidangkan panas dengan kulit kayu manis). Sahlep dicedok dari
akar-akar orkid liar dan boleh digunakan dalam ais krim Turki juga. Kopi
Turki adalah kopi kenalan dunia yang dapat dihidangkan manis atau pahit.
Dalam bahasa Turki, ada suatu perpatah yang menegaskan pentingnya dalam
kebudayaan Turki secawan kopi ke seseorang: "secawan kopi mempunyai
keanggapan 40 tahun". Walaupun orang Arab menggelarkan kopi mereka kopi
Turki, ia lain dari segi aroma dan citarasa dari kopi Turki.
Makanan
Soal rasa dan penyajian makanan
Turki, berbeda dengan lidah orang Indonesia secara umum. Memang di sini
mengenal istilah makanan Kebab, tapi ketika anda di Turki, jelas beda dengan
apa yang kita lihat di Indonesia. Setiap kali makan pagi, siang ataupun malam,
selalu diawali dengan yang namanya Roti Tawar atau Roti Ragi, dan sup. Baik itu
sup tomat maupun sup lainnya. Cara makannya adalah mencelupkan roti tersebut ke
dalam sup. Dan juga yogurt menjadi bagian tak terpisahkan dari bangsa Turki.
Setiap rumah tangga pasti menyediakan yogurt sebagai salah satu bumbu
terpopuler untuk makanan sehari-hari. Sekarang yogurt lebih sering
dihidangkan bersama buah. Tapi, mereka menyantap yogurt dengan daging dan
sayuran.
Cara Makan & Minum
Orang Turki memulai makan pasti
dengan Soup. Setelah itu baru mereka memakan Salad, Main
Course dan Dessert, dan memang begitu lah mereka. Jangan
takut meja akan kotor, karena mereka makan sangat rapi. Hanya beberapa orang
saja yang meja nya mungkin kotor.
Bersamaan
dengan dessert, orang Turki biasanya akan meminum teh. Dan inilah saatnya para
waiter beraksi. Tanpa diminta, para waiter akan menawarkan teh. Karena dengan
menawarkan teh, artinya sedikit banyak uang tips akan keluar dari kantong
orang-orang Turki. Teh seperti minuman wajib buat orang Turki. Teh yang mereka
minum adalah Black Tea tanpa gula. Walau ada satu, dua yang
meminta Green Tea atau kopi. Dan jangan lupa untuk memberi tissue
cocktail. Mereka hampir tiap makan meminta tissue cocktail walaupun
sebenarnya sudah disediakan napkin.
Pakaian
Percampuran budaya ini dapat
dilihat pada pakaian tradisional yang didominasi warna turquoise dan merah.
Pengaruh Kristen dan Yahudi menghadirkan pemakaian selendang, mantel panjang,
atau yeldirme, sejenis mantel bertopi. Sedangkan sebagai penyesuaian terhadap
masyarakat Islam, biasanya mereka menutupi rambut mereka rapat-rapat.
Orang-Orang Turki kalau keluar rumah
pakai kemeja, hem, atau paling gak pakai kaos berkerah. Terutama yang usianya
sudahtua-tua pakaiannya rapi banget. Bayangin aja, pakaian yang biasa dipakai
ke kantor oleh mereka tuh dipakai sehari-hari walaupun gak lagi kerja. Yaitu
pakainya kemeja, celana dan jas satu stel, yah pakaian kantorlah. Tak cuma
orang dewasa, sampai anak-anak juga pada pakai hem.
Hal
yang rapi lainnya yang membuat kagum adalah sepatu dan kaos kaki. Di
Turki masuk masjid TIDAK BOLEH TIDAK PAKAI kaos kaki. Sekarang mengenai sepatu.
Kalau di Indonesia, berjalan-jalan pakainya sandal. Sepatu biasanya kondisi
tertentu, seperti untuk acara formal atau untuk perjalanan jauh. Kalau di
Turki, setiap waktu Mau cuma beli makan di warung dekat rumah atau cuma ke
masjid apalagi mau ke mall, pakainya sepatu bukan sandal. Di Turki, sandal
digunakan untuk di dalam rumah/gedung, terutama untuk masuk toilet. Di Turki
susah menemukan toko yang menjual sandal untuk dipakai di jalanan. Beda banget
kan sama di Indonesia.
Yang
bikin takjub juga dalam semua sektor pekerjaan, pakaian mereka rapi. Kalau
orang kantor rata-rata pakai pakaian kantor dan berdasi, termasuk guru selain
pakai dasi juga pakai jas warna putih kayak dokter dan bahkan petugas
kebersihan, pelayan minuman, sampai tukang bangunan pun RAPI. Kalau gak pakai
dasi, minimal bajunya berkerah dan gak ada pakaian yang kumuh.
SEDANGKAN
INDONESIA
Makanan à Kebiasaan-kebiasaan
orang Indonesia yang sering mengacaukan piramida tersebut antara lain sebagai
berikut, Nasi segunung protein sedikit, sedikit-dikit sambal, kebanyakan
santan, gila-gilaan makan jeroan, dan kurang sayur dan buah.
Masakan Indonesia merupakan pencerminan
beragam budaya dan tradisi berasal dari kepulauan
Nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau dan memegang tempat
penting dalam budaya nasional Indonesia secara umum dan hampir seluruh masakan
Indonesia kaya dengan bumbu berasal dari rempah-rempah seperti kemiri, cabai, temu
kunci, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa dan gula
aren dengan diikuti penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan dan
tradisi-adat yang terdapat pula pengaruh melalui perdagangan yang berasal
seperti dari India, Tiongkok, Timur Tengah, dan Eropa.
Pada dasarnya tidak ada satu bentuk
tunggal "masakan Indonesia", tetapi lebih kepada, keanekaragaman
masakan regional yang dipengaruhi secara lokal oleh Kebudayaan Indonesia serta
pengaruh asing. Sebagai contoh, beras yang diolah menjadi nasi putih, ketupat
atau lontong (beras yang dikukus) sebagai makanan pokok bagi mayoritas penduduk
Indonesia namum untuk bagian timur lebih umum dipergunakan juga jagung, sagu,
singkong, dan ubi jalar. Bentuk lanskap penyajiannya umumnya disajikan di
sebagian besar makanan Indonesia berupa makanan pokok dengan lauk-pauk berupa
daging, ikan atau sayur disisi piring.
Minuman
Teh,
adalah salah satu minuman yang tidak asing di Indonesia. Berbagai daerah
memiliki hidangan the yang berbeda-beda.
Seperti
di Yogjakarta, jenis teh yang dihidangkan dan cara meminumnya pun agak berbeda,
Nasgitel menggunakan “teh merah” atau “teh hitam” yang dipadu dengan “gula
batu” yang sangat manis. Penyajiannya biasanya berupa kotokan (daun teh kering)
yang diseduh dengan air mendidih, disajikan dalam gelas plus beberapa butir
gula batu yang disajikan terpisah. Setelah seduhan teh dihidangkan, pelanggan
biasanya segera memasukkan gula batu kedalamnya. Proses ini sampai dengan
wedang teh siap diminum memerlukan waktu sekitar 10 menit, sambil menunggu
biasanya pelanggan akan menikmati makanan kecil seperti ketela goreng, pisang
goreng, singkong rebus, uli (juadah) dan lain sebagainya.
Demikian
juga mengenai kebiasaan minum teh di tataran Sunda. Dahulu, mereka meminum teh
memakai mangkok dari batok kelapa dan tatakan dari bambu sambil menghangatkan
badan di dekat perapian. Kebiasaan ini biasa disebut sebagai “nganyeut”.
Sedangkan di wilayah Jawa Timur
khususnya Surabaya, walaupun di daerah Lawang-Wonoasri Jatim terdapat
berhektar-hektar kebun teh, minuman ini masih dianggap sesuatu yang mewah untuk
menyuguhi tamu. Dan sampai saat ini, jika teh disajikan tanpa gula adalah
minuman aneh, tidak mengherankan jika teh hijau kemasan yang non sugar di
supermarket- supermarket di Surabaya selalu rapi tak tersentuh.
Pakaian
Bila kita mengamati masuknya budaya barat ke
Indonesia dijaman modern ini memang dari aspek manapun budaya barat dapat kita
lihat entah itu melalui televisi, media cetak, bahkan yang paling luas yaitu
melalui internet. Budaya barat yang masuk ke Indonesia cenderung tidak bisa
kita atasi dari sisi positif maupun negatif, karena kita memang harus menerima
agar Indonesia tidak ketinggalan jaman tapi hal ini tidak seharusnya
meninggalan budaya yang menjadi tradisi kita yang menjadi identitas kita
sebagai negara Indonesia.
Kebudayaan
asing ke Indonesia dalam segi pakaian yang pada zaman dahulu
setiap harinya memakai pakaian adat kemana saja karena sifat nasionalismenya
tersebut yang membuatnya susah dalam menjalani aktivitas sehari – hari, namun
sesuai perkembangan zaman atau setelah masuknya kebudayaan asing membuat
perubahan gaya pakaian yang tadinya berpakaian adat menjadi memakai kemeja atau
kaos untuk beraktivitas dan wanita yang tadinya berpakaian rapi.
Ulasan yg bagus, mengenal lebih dekat budaya masyarakat turki. Lanjutkan gan postingannya......
BalasHapusUlasan yg bagus, mengenal lebih dekat budaya masyarakat turki. Lanjutkan gan postingannya......
BalasHapusberarti disana ga ada yang punya daster ya :-)
BalasHapusthx info nya, supaya ga keliatan cupu kalo ke turki