Apa Yang Dimaksud Dengan Pemeliharaan Sistem ??
Ø Semua sistem informasi sewaktu-waktu berubah. Pemeliharaan sistem adalah kegiatan yang membuat perubahan ini.
Ø Merupakan siklus terakhir dari SDLC.
Ø Pemeriksaan
periodik, audit dan permintaan pengguna akan menjadi source untuk
melakukan perawatan sistem diseluruh masa hidup sistem.
Ø Proses dimana dilakukan pengembangan minor terhadap sistem yang sedang berjalan.
Ø Tahap
pemeliharaan dilakukan setelah tahap implementasi. Sistem baru yang
berjalan digunakan sesuai dengan keperluan organisasi. Selama masa
hidupnya, sistem secara periodik akan ditinjau. Perubahan dilakukan jika
muncul masalah atau jika ternyata ada kebutuhan baru. Selanjutnya,
organisasi akan menggunakan sistem yang telah diperbaiki tersebut.
Keperluan Pemeliharaan Sistem
- Sistem perlu dipelihara karena beberapa hal, yaitu :
1 - Sistem memiliki kesalahan yang dulunya belum terdeteksi, sehingga kesalahan-kesalahan sistem perlu
diperbaiki.
2 - Sistem mengalami perubahan-perubahan karena permintaan baru dari pemakai sistem.
3 - Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar (perubahan bisnis).
4 - Sistem perlu ditingkatkan.
Biaya pemeliharaan sistem sering diabaikan. Kenyataannya biaya pemeliharaan sistem merupakan biaya yang cukup besar. Biaya
pemeliharaan perangkat lunak telah terus menerus naik selama 25 tahun
terakhir. Beberapa perusahaan membelanjakan 80% atau lebih dari anggaran
sistem mereka pada pemeliharaan perangkat lunak.
Jenis Pemeliharaan Sistem
- Pemeliharaan Korektif
Pemeliharaan korektif adalah bagian pemeliharaan sistem yang tidak begitu tinggi nilainya dan lebih membebani, karena pemeliharaan ini mengkoreksi kesalahan-kesahan yang ditemukan pada saat sistem berjalan.
Umumnya
pemeliharaan korektif ini mencakup kondisi penting atau bahaya yang
memerlukan tindakan segera. Kemampuan untuk mendiagnosa atau memperbaiki
kesalahan atau malfungsi dengan cepat sangatlah berharga bagi
perusahaan.
- Pemeliharaan Adaptif
Pemeliharaan
adaptif dilakukan untuk menyesuaikan perubahan dalam lingkungan data
atau pemrosesan dan memenuhi persyaratan pemakai baru.
Lingkungan
tempat sistem beroperasi adalah dinamik, dengan demikian, sistem harus
terus merespon perubahan persyaratan pemakai. Misalnya, Undang-Undang
Perpajakan yang baru mungkin memerlukan suatu perubahan dalam kalkulasi
pembayaran bersih. Umumnya pemeliharaan adatif ini baik dan tidak dapat
dihindari.
- Pemeliharaan Penyempurnaan
Pemeliharaan
penyempurnaan mempertinggi cara kerja atau maintainabilitas (kemampuan
untuk dipelihara). Tindakan ini juga memungkinkan sistem untuk memenuhi
persyaratan pemakai yang sebelumnya tidak dikenal.
Ketika
membuat perubahan substansial modul apapun, petugas pemeliharaan juga
menggunakan kesempatan untuk mengupgrade kode, mengganti cabang-cabang
yang kadaluwarsa, memperbaiki kecerobohan, dan mengembangkan
dokumentasi.
Sebagai
contoh, kegiatan pemeliharaan ini dapat berbentuk perekayasaan ulang
atau restrukturisasi perangkat lunak, penulisan ulang dokumentasi,
pengubahan format dan isi laporan, penentuan logika pemrosesan yang
lebih efisien, dan pengembangan efisiensi pengoperasian perangkat.
- Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan Preventif terdiri atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem untuk mengungkap dan mengantisipasi permasalahan.
Karena
personil pemeliharaan sistem bekerja dalam sistem ini, mereka
seringkali menemukan cacat-cacat (bukan kesalahan yang sebenarnya) yang
menandakan permasalahan potensial. Sementara tidak memerlukan tindakan
segera, cacat ini bila tidak dikoreksi di tingkat awal, jelas sekali
akan mempengaruhi baik fungsi sistem maupun kemampuan untuk
memeliharanya dalam waktu dekat.
Siklus Hidup Pemeliharaan Sistem (SMLC)
· Permintaan Perubahan.
· Mengubah permohonan pemeliharaan menjadi suatu perubahan.
· Menspesifikasi perubahan.
· Membangun pengganti.
· Menguji pengganti.
· Melatih pengguna dan melakukan tes penerimaan.
· Pengkonversian dan pelepasan keoperasi.
· Mengupdate dokumentasi.
· Melakukan pemeriksaan pasca implementasi.
Maintainability (Kemampuan pemeliharaan sistem)
Prosedur untuk peningkatan maintainability :
- Menerapkan SDLC dan SWDLC.
- Menspesifikasi definisi data standar.
- Menggunakan bahasa pemrograman standart.
- Merancang modul-modul yang terstruktur dengan baik.
- Mempekerjakan modul yang dapat digunakan kembali.
- Mempersiapkan dokumentasi yang jelas, terbaru dan komprehensif.
- Menginstall perangkat lunak, dokumentasi dan soal-soal test di dalam sentral repositor sistem CASE atau CMS (change management system).
Tiga pendekatan untuk menyusun Pemeliharaan sistem :
- Pendekatan Pemisahan à Pemeliharaan dan Pemeliharaan
- Pendekatan Gabungan à Menggabungkan personalia penyusun dan pemelihara menjadi sebuah kelompok utama sistem informasi
- Pendekatan Fungsional à Variasi dari pendekatan gabungan dengan memindahkan tenaga profesional sistem dari sistem informasi dan menugasi mereka pada fungsi bisnis untuk penyusunan maupun pemeliharaan.
CASE Tools yang membantu pemeliharaan sistem dari sistem lama dan membantu memecahkan kemacetan timbunan sistem baru yang belum dikerjakan :
- Rekayasa Maju (Forward engineering)
- Rekayasa Mundur (Reverse engineering)
- Rekayasa Ulang (Reengineering)
- Restrukturisasi (restrukturing)
- Sistem Pakar Pemeliharaan (Maintenance expert system)
Mengelola Pemeliharaan Sistem
- Menetapkan Kegiatan Pemeliharaan Sistem
- Mengawali dan merekam kegiatan pemeliharaan sistem tidak terjadwal (Form Maintenance Work Order : Pekerjaan yang diperlukan/dilakukan, waktu yang diperkirakan dibandingkan dengan waktu yang sebenarnya, kode pemeliharaan, biaya pemeliharaan)
- Menggunakan sistem perangkat lunak helpdesk
- Mengevaluasi aktivitas pemeliharaan sistem
- Mengoptimalkan program pemeliharaan sistem
Mengembangkan perubahan system manajemen (CMS)
Model UmumCMS :
· Membatasi akses kesumber produksi dan kode objek.
· Mengurangi kesalahan dan mendesain cacat.
· Mencegah keberadaan lebih dari satu versi program sumber dan kode objek dalam file master produksi.
· Mengembangkan kualitas dan reliabilitas.
· Mempertinggi keamanan dan kendali.
· Mempertinggi produktivitas perangka tlunak.
Resiko apa saja yang CMS hindarkan ?
- Kekurangan inventaris program perangkat lunak yang akurat dan sumber-sumber sistem informasi lainnya.
- Ketidak lengkapan sejarah perubahan program
- Modul-modul program perangkat lunak terduplikasi
- Perubahan program perangkat lunak yang tidak sah
- Kekurangan dokumentasi yang jelas, komprehensif dan terbaru
- Rendahnya kualitas dan reabilitas perangkat lunak
Langkah - Langkah Pemeliharaan Sistem Terdiri Atas :
1 . Penggunaan Sistem
Yaitu menggunakan sistem sesuai dengan fungsi tugasnya masing-masing untuk operasi rutin atau sehari-hari.
2 . Audit Sistem
Yaitu
melakukan penggunaan dan penelitian formal untuk menentukan seberapa
baik sistem baru dapat memenuhi kriteria kinerja. Hal semacam ini
disebut penelaahan setelah penerapan dan dapat dilakukan oleh seorang
auditor internal.
3 . Penjagaan Sistem
Yaitu
melakukan pemantauan untuk pemeriksaan rutin sehingga sistem tetap
beroperasi dengan baik. Selain itu juga untuk menjaga kemutakhiran
sistem jika sewaktu-waktu terjadi perubahan lingkungan sistem atau
modifikasi rancangan software.
4 . Perbaikan Sistem
Yaitu
melakukan perbaikan jika dalam operasi terjadi kesalahan (bugs) dalam
program atau kelemahan rancangan yang tidak terdeteksi saat tahap
pengujian sistem.
5 . Peningkatan Sistem
Yaitu
melakukan modifikasi terhadap sistem ketika terdapat potensi
peningkatan sistem setelah sistem berjalan beberapa waktu, biasanya
adanya potensi peningkatan sistem tersebut terlihat oleh manajer
kemudian diteruskan kepada spesialis informasi untuk dilakukan
modifikasi sesuai keinginan manajer.
Thank's Infonya Bray .. !!!
BalasHapuswww.bisnistiket.co.id