Strategi bertahan sebagus apapun tidak akan banyak berguna jika tidak
didukung oleh taktik individual yang bagus dari para pemainnya. Setiap
pemain harus mengetahui dan terlatih bagaimana secara individual
masing-masing dari mereka bisa bertahan.
Pertama-tama yang harus
dilakukan oleh setiap pemain dalam bertahan adalah berusaha untuk
memotong umpan (passing) yang dilakukan oleh lawan. Jika ini tidak bisa,
hal yang harus dilakukan tergantung pada posisi pemain lawan yang
sedang menerima umpan.
Jika pemain lawan tersebut dalam posisi
yang dekat, maka pemain kita harus berusaha mengganggu dan merebut bola
darinya begitu ia menerima umpan. Tekanlah bola secepat mungkin. Jangan
biarkan ia berlama-lama memegang bola. Bergeraklah ke arahnya ketika
bola masih dalam perjalanan, sehingga begitu bola sampai ke kakinya,
saat itu pula dia sudah akan menerima gangguan kita. Dan sebaik-baik
waktu untuk mengganggu lawan adalah ketika pertama kali dia menerima
bola (saat mengontrol bola pertama kali).
Lakukan pressing dengan
ketat sehingga pemain lawan tersebut kesulitan (baca: tidak bisa) untuk
berbalik menghadap ke arah Anda. Jangan biarkan ia berbalik menghadap
ke arah Anda. Sebaliknya, press ia dengan agresif dan berusahalah
merebut bola dengan agresif, tanpa harus melakukan pelanggaran. Sebisa
mungkin pula, giringlah ia menjauhi daerah berbahaya tim Anda.
Adapun
jika pemain lawan yang menerima umpan berada dalam posisi yang jauh,
maka pemain kita hendaknya bergerak mendekatinya untuk selanjutnya
membayanginya (meng-contain). Dalam membayangi, jarak dengan pemain
lawan yang membawa bola janganlah terlalu dekat karena ia akan mudah
lewat. Namun juga jangan terlalu jauh sehingga ia terlalu leluasa.
Kuda-kuda
yang biasa dipakai ketika membayangi adalah kuda-kuda samping.
Kuda-kuda ini mirip dengan kuda-kuda kumite dalam pertandingan karate
atau taekwondo. Satu kaki agak maju dan yang lainnya agak ke belakang.
Tubuh menghadap serong ke depan samping. Pergerakan dilakukan mengikuti
pergerakan pemain lawan yang sedang membawa bola. Jangan sampai kalah
cepat.
Satu hal yang tidak boleh dilakukan adalah melakukan
step-in (Jawa: njangkah) ketika lawan mengontrol bola secara closed
(bola dekat dengan kakinya). JIka ini dilakukan, hampir pasti lawan yang
skillful akan bisa lewat dan mengecoh. Anda baru boleh step-in untuk
merebut bola pada saat bola berada agak jauh dari kakinya. Temukan celah
tersebut, dan silakan melakukan step in.
Cara yang cukup praktis
untuk merebut bola adalah dengan menempatkan tubuh kita diantara lawan
dan bola. Selamat mencoba semoga bermanfaat :D
Posted by : Muhamad Fauzan Ardiansyah / 19112056 / 4ka34
Tidak ada komentar:
Posting Komentar