Berikut ini beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan pada saat wawancara kerja, mudah-mudahan bermanfaat buat teman2
Teknik Wawancara Kerja
Dua
teknik wawancara yang biasa dipergunakan perusahaan dalam melakukan
wawancara kerja adalah wawancara kerja tradisional dan wawancara kerja
behavioral. Dalam prakteknya perusahaan seringkali mengkombinasikan
kedua teknik ini untuk memperoleh data yang lebih akurat.
1.
Wawancara kerja tradisional menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka
seperti "mengapa anda ingin bekerja di perusahaan ini",dan "apa
kelebihan dan kekurangan anda". Kesuksesan atau kegagalan dalam
wawancara tradisional akan sangat tergantung pada kemampuan si pelamar
dalam berkomunikasi menjawab pertanyaan- pertanyaan, daripada kebenaran
atau isi dari jawaban yang diberikan.
Selain itu
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan lebih banyak bersifat
mengklarifikasikan apa yang ditulis dalam surat lamaran dan CV pelamar.
Dalam wawancara kerja tradisional, recruiter biasanya ingin menemukan
jawaban atas 3 (tiga) pertanyaan: apakah si pelamar memiliki
pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan, apakah
si pelamar memiliki antusias dan etika kerja yang sesuai dengan harapan
recruiter, dan apakah si pelamar akan bisa bekerja dalam team dan
memiliki kepribadian yang sesuai dengan budaya perusahaan.
2. Wawancara kerja behavioral didasarkan pada teori
bahwa "performance" (kinerja) di masa lalu merupakan indicator terbaik untuk meramalkan perilaku pelamar di masa mendatang.
Wawancara
kerja dengan teknik ini sangat sering digunakan untuk merekrut karyawan
pada level managerial atau oleh perusahaan yang dalam operasionalnya
sangat mengutamakan masalah- masalah kepribadian. Wawancara kerja
behavioral dimaksudkan untuk mengetahui respon pelamar terhadap suatu
kondisi atau situasi tertentu sehingga pewawancara dapat melihat
bagaimana pelamar memandang suatu tantangan/permasalahan dan menemukan
solusinya. Pertanyaan-pertanyaan yang biasanya diajukan antara lain:
"coba anda ceritakan pengalaman anda ketika gagal mencapai target yang
ditetapkan", dan "berikan beberapa contoh tentang hal-hal apa yang anda
lakukan ketika anda dipercaya menangani beberapa proyek sekaligus".
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut si pelamar perlu
mempersiapkan diri untuk mengingat kembali situasi, tindakan dan hasil
yang terjadi pada saat yang lalu. Selain itu, sangat penting bagi
pelamar untuk memancing pertanyaan-pertanyaan lebih lanjut dari
pewawancara agar dapat menjelaskan secara rinci gambaran situasi yang
dihadapinya.
Untuk itu diperlukan ketrampilan berkomunikasi yang baik
dari si pelamar. Keberhasilan atau kegagalan dalam wawancara ini sangat
tergantung pada kemampuan pelamar dalam menggambarkan situasi yang
berhubungan dengan pertanyaan pewawancara secara rinci dan terfokus.
Dalam wawancara kerja behavioral, si pelamar harus dapat menyusun jawaban yang mencakup 4 (empat) hal:
(1) menggambarkan situasi yang terjadi saat itu,
(2) menjelaskan tindakan-tindakan yang diambil untuk merespon
situasi yang terjadi,
(3) menceritakan hasil yang dicapai, dan
(4) apa hikmah yang dipetik dari kejadian tersebut (apa yang
dipelajari).
Dalam wawancara behavioral ini teknik yang paling sering dipergunakan
adalah yang disebut S-T-A-R atau S-A-R atau P-A-R.
A. Situation/Problem/Task
Pelamar
diminta untuk menggambarkan situasi yang terjadi atau tugas- tugas yang
harus dilaksanakannya pada masa lalu. Pelamar harus menggambarkan
situasi atau tugas tersebut secara spesifik, rinci dan mudah dipahami
oleh pewawancara. Situasi atau tugas yang digambarkan dapat berasal dari
pekerjaan sebelumnya, pengalaman semasa sekolah, pengalaman tertentu,
atau berbagai kejadian yang relevan dengan pertanyaan si pewawancara
B. Action
Pelamar
diminta untuk menggambarkan tindakan-tindakan yang diambil dalam
menghadapi situasi / masalah / tugas di atas. Dalam hal ini pelamar
harus bisa memfokuskan pada permasalahan.
Meskipun mungkin
permasalahan yang ada ditangani oleh beberapa orang atau team, pelamar
harus memberikan penjelasan tentang apa saja peranannya dalam team
tersebut - jangan mengatakan apa yang telah dilakukan oleh team tetapi
apa yang telah dilakukan pelamar sebagai bagian dari team.
C. Results
Pelamar
diminta menjelaskan hasil-hasil apa saja yang dicapai. Apa saja
hambatan yang terjadi jika hasil tidak tercapai. Apa yang terjadi
kemudian setelah permasalahan tersebut selesai dikerjakan.
Lalu apa pelajaran yang dapat dipetik oleh pelamar dari kejadian tersebut.
MENANGANI PERTANYAAN BERSIFAT UMUM
Pada
umumnya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam Wawancara kerja
sangat tergantung pada teknik apa yang digunakan oleh si pewawancara.
Jika menggunakan teknik wawancara kerja tradisional maka
pertanyaan-pertanyaan yang seringkali diajukan adalah sebagai
berikut:
1.Jelaskan pada saya bagaimana anda menggambarkan diri anda?
2.Apa kelebihan dan kekurangan anda?
3.Apa saja prestasi yang pernah anda raih pada pekerjaan yang terdahulu / ketika sekolah?
4.Mengapa anda berhenti dari perusahaan yang lalu?
5.Apa tugas-tugas anda pada pekerjaan yang lalu?
6.Darimana anda mengetahui perusahaan ini?
7.Mengapa anda tertarik untuk bekerja di perusahaan ini?
8.Jika anda diterima bekerja untuk jabatan ini,apa yang akan anda lakukan?
9.Apa itu professionalisme menurut anda?
10.Apa itu teamwork menurut anda?
11.Apa hoby anda?
Dalam
wawancara yang menggunakan teknik wawancara kerja behavioral, maka
pertanyaan-pertanyaan di atas seringkali ditambahkan dengan
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1.Ceritakan pada saya/kami
kapan anda mengalami suatu situasi yang sangat tidak menyenangkan dan
bagaimana anda berhasil keluar dari situasi tersebut.
2.Ceritakan pada saya/kami bagaimana anda meyakinkan klien anda ketika anda melakukan presentasi.
3.Coba
anda ceritakan bagaimana anda mengatasi situasi dimana anda harus
melakukan banyak tugas dan anda harus membuat prioritas tugas mana yang
harus didahulukan.
4.Bisakah anda ceritakan keputusan apa yang paling sulit anda buat dalam setahun terakhir ini? Mengapa demikian?
5.Ceritakan
mengapa team anda gagal mencapai target pada tahun sebelumnya dan
bagaimana anda memotivasi team tersebut sehingga dapat meraih sukses di
tahun berikutnya.
6.Bagaimana cara anda menyelesaikan konflik? Bisa beri contoh?
7.Bisakah anda ceritakan suatu kejadian dimana anda mencoba untuk menyelesaikan suatu tugas dan ternyata gagal?
8.Ceritakan
apa yang anda lakukan ketika dipaksa membuat suatu aturan yang tidak
menyenangkan bagi karyawan tetapi menguntungkan bagi perusahaan. Sebagai
suatu proses yang melibatkan interaksi antara kedua belah pihak, dalam
wawancara kerja si pelamar juga biasanya diberikan kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan. Oleh karena itu akan sangat baik jika pelamar
mempersiapkan beberapa pertanyaan,
misalnya:
· Apa yang diharapkan dari saya jika saya diterima untuk jabatan ini?
· Menurut pengalaman di sini, apa yang merupakan tantangan terbesar bagi pemegang jabatan ini?
·
Apakah ada pelatihan (internal maupun eksternal) yang dapat membantu
saya untuk lebih berperan jika saya diterima bekerja di perusahaan ini?
· Adakah ada hal-hal khusus di luar uraian jabatan yang harus saya selesaikan dalam waktu tertentu?
MENANGANI PERTANYAAN BERSIFAT PRIBADI
Berbeda
dengan kondisi di negara-negara barat dimana hak individu sangat
dijunjung tinggi dan telah memiliki perangkat hukum sangat memadai
tentang hal-hal yang mengatur hak-hak pribadi seseorang sehingga para
recruiter (pewawancara) sangat berhati-hati dalam mengajukan pertanyaan,
di Indonesia justru sebaliknya. Dalam wawancara kerja di
perusahaan-perusahaan di Indonesia Seringkali pewawancara justru banyak
menggali masalah-masalah yang bersifat pribadi. Contoh: Menanyakan
latarbelakang pelamar (orangtua, saudara, istri, anak, status, agama,
suku bangsa, umur) adalah merupakan hal yang dianggap biasa. Meskipun
seringkali pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak memiliki relevansi
dengan jabatan yang dilamar,pelamar harus menyiapkan diri untuk merespon
pertanyaan- pertanyaan tersebut secara tepat dengan cara-cara yang
elegan.
Para penanya mungkin saja tidak bermaksud untuk
menyudutkan pelamar, tetapi lebih didasarkan pada kepedulian mereka
terhadap kecocokan antara pelamar (calon karyawan) dengan budaya yang
ada dalam perusahaan. Oleh karena itu jika pelamar ditanyakan mengenai
hal-hal yang dirasa tidak berhubungan dengan pekerjaan yang ditawarkan,
pelamar harus mampu mengidentifikasi apa makna dibalik pertanyaan
tersebut. Untuk merespon pertanyaan- pertanyaan yang bersifat pribadi,
pelamar dapat melakukan beberapa alternatif:
1.Pelamar bisa
mengklarifikasi kepada penanya apa relevansi pertanyaan yang diajukan
dengan jabatan yang dilamar sehingga penanya dapat menjelaskan lebih
jauh hubungannya dengan pekerjaan, lalu berikan jawaban yang tepat.
2.Pelamar
dapat menjawab langsung secara diplomatis dengan kesadaran penuh bahwa
pertanyaan tersebut memang tidak memiliki hubungan langsung dengan
pekerjaan / jabatan yang dilamar.
3.Pelamar bisa juga menolak
untuk menjawab pertanyaan tersebut jika dirasa sangat mengganggu privacy
pelamar. Jika hal ini terpaksa dilakukan, maka harus dilakukan dengan
cara-cara halus dan 1.diplomatis sehingga recruiter tidak merasa
dilecehkan karena dianggap telah memberikan pertanyaan yang keliru.
FAKTOR-FAKTOR NEGATIF HARUS DIHINDARI
Beberapa
faktor, baik fisik maupun psikologis, yang harus diwaspadai oleh
pelamar adalah faktor-faktor negatif yang menjadi perhatian pewawancara.
Faktor-faktor tersebut misalnya:
1.Penampilan diri yang terlihat
tidak professional (dandanan menor, pakaian yang tidak enak dilihat,
tidak rapi, dan tidak sesuai
suasana)
2.Bersikap angkuh, defensive atau agresif .
3.Ogah-ogahan (tidak terlihat antusias atau tertarik dengan materi pembicaraan yang diajukan (pewawancara).
4.Gugup.
5.Sangat menekankan pada kompensasi yang akan diterima.
6.Selalu berusaha mencari-cari alasan atas setiap kegagalan yang pernah dialami di masa lalu.
7.Tidak bisa berdiplomasi, tidak matang dan kurang bisa bersopan santun.
8.Menyalahkan perusahaan atau bekas atasan atasan dimasa lalu, atau mengeluhkan perubahan teknologi yang cepat.
9.Tidak bisa fokus dalam menjawab pertanyaan atau pembicaraan pewawancara.
10.Gagal memberikan pertanyaan kepada pewawancara
11.Berulang kali bertanya: "apa yang dapat diberikan perusahaan kepada saya kalau saya melakukan ......?"
12.Kurang
persiapan: gagal memperoleh informasi penting seputar perusahaan, gagal
menjawab pertanyaan-pertanyaan pewawancara dan tidak bisa mengajukan
pertanyaan bermutu kepada pewawancara.
SOLUSINYA :
Bagi
anda pencari kerja yang dipanggil untuk menjalani wawancara kerja,
mungkin ada baiknya anda memperhatikan beberapa saran dibawah ini.
Lakukan hal-hal berikut:
Pastikan
anda sudah tahu tempat wawancara, Jika tidak Diberitahu terlebih dahulu
jenis pakaian apa yang harus dipakai, maka gunakan pakaian yang
bersifat formal, bersih dan rapi. Mempersiapkan diri menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan diajukan pewawancara. Usahakan
untuk tiba 10 (sepuluh) menit lebih awal, jika terpaksa terlambat karena
ada gangguan di perjalanan segera beritahu perusahaan(pewawancara).
Sapa satpam atau resepsionis yang anda temui dengan ramah. Jika harus
mengisi formulir, isilah dengan lengkap dan rapi. Ucapkan salam (selamat
pagi / siang / sore) kepada para pewawancara dan jika harus berjabat
tangan,
jabatlah dengan erat (tidak terlalu keras namun tidak lemas).
Tetaplah
berdiri sampai anda dipersilakan untuk duduk. Duduk dengan posisi yang
tegak dan seimbang. Persiapkan surat lamaran dan CV anda.
Ingat
dengan baik nama pewawancara. Lakukan kontak mata dengan pewawancara.
Tetap focus pada pertanyaan yang diajukan pewawancara.
Tunjukkan antusiasme dan ketertarikan anda pada jabatan yang dilamar dan pada perusahaan.
Gunakan
bahasa formal, bukan prokem atau bahasa gaul kecuali anda diwawancarai
untuk mampu menggunakan bahasa tersebut. Tampilkan hal- hal positif yang
pernah anda raih. Tunjukkan energi dan rasa percaya diri yang tinggi.
Tunjukkan apa yang bisa anda perbuat untuk perusahaan bukan apa yang
bisa diberikan oleh perusahaan kepada anda . Jelaskan serinci mungkin
hal-hal yang ditanyakan oleh pewawancara. Ajukan beberapa pertanyaan
bermutu diseputar pekerjaan anda dan bisnis perusahaan secara umum.
Berbicara dengan cukup keras sehingga suara jelas terdengar oleh
pewawancara. Akhiri wawancara dengan menanyakan apa yang harus anda
lakukan selanjutnya.
Ucapkan banyak terima kasih kepada pewawancara atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada anda.
HAL-HAL BERIKUT HARUS ANDA PERHATIKAN :
Jangan Berasumsi bahwa anda tahu tempat wawancara,
padahal
anda tidak yakin. Melatih diri untuk menjawab pertanyaan yang kira-kira
akan diajukan pewawancara. Berpakaian rapi dan sopan sesuai standart
ketimuran dan jangan berlebihan/mencolok. Jangan Datang terlambat
(paling lambat 15 menit sebelum dimulai harus sudah datang/siap).
Membawa surat lamaran dan CV dalam map yang rapi dan disusun yang benar
agar bila ditanyakan anda mudah mengambilnya/tidak gugup dan berantakan.
Jangan menganggap remeh satpam, resepsionis bahkan pewawancara.
Menjabat tangan pewawancara dengan tegas namun sopan (jangan lemas dan
gemetar). Jangan Merokok, mengunyah permen atau meludah selama
wawancara. Jangan duduk selonjor atau bersandar.
Jangan berbicara terlalu keras atau terlalu lembut.
Jangan
Membuat lelucon/ berusaha melucu. Jangan menjawab sekedarnya saja,
seperti "ya" atau "tidak" atau "tidak tahu" atau "entahlah".
Jangan
terlalu lama berpikir setiap kali menjawab. Jangan sekali-kali
mengalihkan topik pembicaraan ke hal-hal yang tidak ada hubungan engan
pekerjaan. Jangan menyalahkan mantan atasan, antan rekan kerja atau
perusahaan yang lama (jangan menjelek-jelekkan tempat kerja yang lama).
Jangan memberikan jawab palsu, berbohong atau memanipulasi data. Jangan
menanyakan gaji dan fasilitas yang diterima pada saat wawancara seleksi
dimana anda belum tahu kemungkinan anda akan diterima atau tidak. Jangan
memperlihatkan rasa putus asa anda dengan menunjukkan bahwa anda mau
bekerja untuk bidang apa saja dan mau melakukan apa saja asal bisa
diterima bekerja di perusahaan tersebut. Jangan membahas hal-hal negatif
dari anda yang akan merugikan diri anda sendiri. Jangan mengemukakan
hal-hal yang dianggap masih kontroversial. Jangan menelpon atau menerima
telepon, atau membaca buku selama wawancara (sebaiknya hand phone
dimatikan sewaktu wawancara). Jangan sampai salah menyebut nama
pewawancara (sebaiknya hafalkan nama beliau). Harus mengajukan
pertanyaan pada saat diberikan kesempatan untuk bertanya. Jangan lupa
mengucapkan terima kasih kepada para pewawancara
NB: Mengingat
bahwa masih banyak calon karyawan yang Menghadapi kendala dalam
menjalani wawancara kerja,TIPS ini diharapkan dapat memberikan sedikit
pencerahan bagi pencari kerjasehingga lebih siap dan percaya diri. Saya
yakin masih banyak cara-cara yang mungkin belum tertulis dalam TIPS ini,
namun setidaknya jika anda melaksanakan saran-saran yang ada di atas
maka anda akan memiliki bekal yang cukup dalam menghadapi wawancara
kerja.
Selamat mencoba dan semoga anda sukses diterima bekerja dan menemukan pekerjaan sesuai dengan yang anda inginkan.
posted By : Muhamad Fauzan Ardiansyah / 19112056 / 4ka34
Tidak ada komentar:
Posting Komentar